Senin, 22 Juni 2009

Waktuku yang semakin berkurang



Seorang teman berkata, “Saya ingin sekali menulis, tapi saya tidak punya waktu. Saya harus bekerja di siang hari dan harus mengurus anak sebelum dan sepulang kerja. Bagaimana caranya?” Apa jawaban saya? “Memang, siapa yang punya waktu?”

Saya menjawab dengan sebuah pertanyaan, siapa yang punya waktu? Jawabannya adalah semua orang. Semua orang punya waktu. Kita sama-sama memiliki waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Coba siapa yang hanya punya waktu 20 jam sehari? Atau hanya 5 hari dalam seminggu?

Yang membedakan setiap orang, bukan jumlah waktu yang dimiliki, karena semua orang memiliki waktu yang sama. Yang membedakan adalah keputusan setiap orang bagaimana menggunakan waktunya. Saya punya waktu 24 jam, untuk apa saja yang memanfaatkan waktu saya? Anda juga punya waktu 24 jam, untuk apa saja waktu yang Anda punya?

Jujur, sering kali jawaban saya bukan yang mereka (yang merasa tidak punya waktu) harapkan. Saya sendiri tidak tahu jawaban apa yang mereka inginkan. Saya bukannya tidak berempati terhadap orang yang sibuk dengan kewajibannya. Tetapi, kesibukan memang tidak pernah habis, dan semua itu adalah keputusan Anda. Anda mau menggunakan waktu Anda untuk apa.

Toni Morrison, seorang ibu tunggal yang harus mengurus 2 anak dan bekerja untuk menghidupi kedua anak-anaknya memenangkan penghargaan Pulitzer dan hadiah nobel atas tulisannya. Saat ditanya, bagaimana bisa menulis di tengah kesibukannya, dia menjawab:

“Menulis di sela-sela waktu.”

Mungkin ada yang membantah, “Saya tidak punya sela-sela waktu!”

Sekali lagi, terserah Anda. Apakah Anda mau memiliki “sela-sela waktu” atau tidak, semuanya pilihan dan keputusan Anda.

“Tapi, banyak yang harus saya lakukan!” Siapa yang tidak? Semua orang memiliki tugas yang harus dilakukan. Hanya pemalas yang tidak memiliki kewajiban. Hanya pemalas yang banyak memiliki waktu luang. Semua orang, yang sadar akan kewajiban, akan selalu sibuk karena banyak yang harus dilakukan. Hanya saja, apa yang harus Anda lakukan juga ada pilihan Anda.

“Tapi…” Ssst, akan ada banyak alasan yang mengatakan Anda tidak punya waktu. Saya tahu. Mengapa tidak membuat alasan agar Anda bisa menyisihkan waktu? Jika Anda bertahan pada alasan tidak punya waktu, maka Anda akan terus tidak punya waktu. Jika Anda membuat alasan untuk mengambil keputusan menggunakan sebagian waktu untuk hal tertentu, maka Anda pun akan punya waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar